Bye, Steve.

Tadi pagi-pagi sekali, Nyanya berteriak ke arah saya sambil berurai airmata.

“babyy… <ngga jelas ngomong apa> meninggaaaaal!”

Saya yang lagi menyiram rumput di depan rumah langsung pucet, siapa yang meninggal?

Ya gitu deh.

Opa Steve (begitu Nyanya suka menyebutnya) meninggal.

Saya ga akan nulis apa-apa. Mungkin ntar. Skarang, saya cuman akan share gambar ini, yang barusan saya buat begitu nyampe kantor. Ilustrasi pensil sederhana, sebagai ucapan terima kasih untuk beliau. Terima kasih untuk sepasang Macbook putih dan MacBookPro kalengnya, sepasang iPod tua, dan sepasang iPhone yang telah membuat kami menjadi kami sekarang 🙂

 

One response to “Bye, Steve.”

  1. […] dari postingan saya di sini, trus berlanjut ke obrolan di Twitter antara saya, Themma, dan Reza, trus tau-tau yang lain pada […]

Leave a Reply

%d